Ketika Perayaan Ekaristi atau Misa, saya sering menjumpai umat yang datang terlambat. Tingkat keterlambatannya bermacam-macam. Ada yang datang ketika lagu pembukaan, ada yang datang ketika doa pembuka, ada juga yang datang ketika Liturgi Sabda, bahkan ada juga yang datang ketika Romo sedang kothbah. Lantas bolehkah kita datang terlambat? Mungkin ada yang berpendapat bahwa lebih baik datang terlambat daripada tidak Misa.
Dalam
Misa, terdapat beberapa Ritus yang menjadi satu kesatuan. Ritus Pembukaan
diawali dengan ungkapan tobat hingga doa pembuka. Selelah itu dilanjutkan
dengan Ritus Sabda atau Liturgi Sabda. Liturgi Sabda yaitu kita mendengarkan
sabda Tuhan yang dibacakan dari Kitab Suci. Untuk Misa hari Minggu terdapat dua
bacaan yang diambil dari Perjanjian Lama (bacaan pertama) dan Perjanjian Baru
kecuali keempat Injil (bacaan kedua) serta Bacaan Injil yang diambil dari salah
satu keempat Injil. Tiap bacaan diselingi dengan lagu antar bacaan atau mazmur
tanggapan dan alleluia. Setelah itu Romo akan memberikan homili. Liturgi Sabda
diakhiri dengan Doa Umat.
Setelah
Ritus Sabda, barulah Ritus Ekaristi dimana roti dan anggur diubah menjadi Tubuh
dan Darah Kristus. Dalam Ekaristi kita juga mengenang akan perjamuan malam
terakhir Yesus bersama keduabelas murid-Nya. Dalam perjamuan malam terakhir,
Yesus mengorbankan diri-Nya untuk dipecah-pecah dan dibagi-bagikan. Puncak dari
Ritus Ekaristi terletak pada Doa Syukur Agung. Dalam Doa Syukur Agung, roti dan
anggur akan diubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Maka diharapkan umat
bersikap hormat ketika Doa Syukur Agung. Ritus Ekaristi diakhiri dengan
penerimaan Komuni Kudus dan Doa Sesudah Komuni. Ritus yang terakhir ialah Ritus
Penutup. Ritus Penutup berupa penerimaan Berkat Tuhan melaui Imam dan
perarakan.
Jika
kita lihat dari ritus tersebut, semuanya memiliki kesatuan. Ritus Pembuka
diawali dengan Tanda Salib. Jika diperhatikan, Tanda Salib dalam Misa hanya
dilakukan dua kali, yaitu ketika Ritus
Pembuka dan Ritus Penutup (Berkat). Menurut saya, jika kita datang terlambat
kita kehilangan bagian dari ritus tersebut. Selain itu, datang terlambat juga akan
mengganggu umat yang lain. Begitupun juga sering saya jumpai umat yang langsung
pulang ketika mereka sudah menerima Komuni. Tentu ia kehilangan kesempatan
untuk menerima berkat Tuhan. Maka, lebih baik kita datang lebih awal untuk
mempersiapkan diri daripada datang terlambat yang akan membuat umat lain
terganggu.
“Datang terlambat mengganggu Ibadat, Pulang cepat
menolak Berkat.”
Chris YDC
Mestinya: Datang pada waktu yang tepat, pulang dengan penuh berkat.
BalasHapusBener romo.. lebih baik datang 15 menit bahkan 30 menit sebelum misa..
Hapus