Selasa, 18 Juni 2013

Misa kok terlambat???




Ketika Perayaan Ekaristi atau Misa, saya sering menjumpai umat yang datang terlambat. Tingkat keterlambatannya bermacam-macam. Ada yang datang ketika lagu pembukaan, ada yang datang ketika doa pembuka, ada juga yang datang ketika Liturgi Sabda, bahkan ada juga yang datang ketika Romo sedang kothbah. Lantas bolehkah kita datang terlambat? Mungkin ada yang berpendapat bahwa lebih baik datang terlambat daripada tidak Misa.


            Dalam Misa, terdapat beberapa Ritus yang menjadi satu kesatuan. Ritus Pembukaan diawali dengan ungkapan tobat hingga doa pembuka. Selelah itu dilanjutkan dengan Ritus Sabda atau Liturgi Sabda. Liturgi Sabda yaitu kita mendengarkan sabda Tuhan yang dibacakan dari Kitab Suci. Untuk Misa hari Minggu terdapat dua bacaan yang diambil dari Perjanjian Lama (bacaan pertama) dan Perjanjian Baru kecuali keempat Injil (bacaan kedua) serta Bacaan Injil yang diambil dari salah satu keempat Injil. Tiap bacaan diselingi dengan lagu antar bacaan atau mazmur tanggapan dan alleluia. Setelah itu Romo akan memberikan homili. Liturgi Sabda diakhiri dengan Doa Umat.
            Setelah Ritus Sabda, barulah Ritus Ekaristi dimana roti dan anggur diubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Dalam Ekaristi kita juga mengenang akan perjamuan malam terakhir Yesus bersama keduabelas murid-Nya. Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus mengorbankan diri-Nya untuk dipecah-pecah dan dibagi-bagikan. Puncak dari Ritus Ekaristi terletak pada Doa Syukur Agung. Dalam Doa Syukur Agung, roti dan anggur akan diubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Maka diharapkan umat bersikap hormat ketika Doa Syukur Agung. Ritus Ekaristi diakhiri dengan penerimaan Komuni Kudus dan Doa Sesudah Komuni. Ritus yang terakhir ialah Ritus Penutup. Ritus Penutup berupa penerimaan Berkat Tuhan melaui Imam dan perarakan.
            Jika kita lihat dari ritus tersebut, semuanya memiliki kesatuan. Ritus Pembuka diawali dengan Tanda Salib. Jika diperhatikan, Tanda Salib dalam Misa hanya dilakukan dua kali, yaitu  ketika Ritus Pembuka dan Ritus Penutup (Berkat). Menurut saya, jika kita datang terlambat kita kehilangan bagian dari ritus tersebut. Selain itu, datang terlambat juga akan mengganggu umat yang lain. Begitupun juga sering saya jumpai umat yang langsung pulang ketika mereka sudah menerima Komuni. Tentu ia kehilangan kesempatan untuk menerima berkat Tuhan. Maka, lebih baik kita datang lebih awal untuk mempersiapkan diri daripada datang terlambat yang akan membuat umat lain terganggu.



“Datang terlambat mengganggu Ibadat, Pulang cepat menolak Berkat.”

Chris YDC

2 komentar:

  1. Mestinya: Datang pada waktu yang tepat, pulang dengan penuh berkat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener romo.. lebih baik datang 15 menit bahkan 30 menit sebelum misa..

      Hapus