Sabtu, 19 November 2016

Raja yang Berbelas Kasih

Belum lama ini, banyak media yang memberitakan mengenai wafatnya Raja Thailand yaitu Bhumibol Adulyadej. Wafatnya Raja Thailand tersebut membuat seluruh rakyat Thailand berduka cita. Wafatnya Raja Bhumibol menarik banyak media baik lokal maupun internasional ingin memublikasikan kisah raja yang amat dicintai rakyatnya ini. Pertanyaan dasar yang timbul yaitu seperti apa sosok seorang Raja Thailand sehingga rakyat sangat kehilangan bahkan tak sedikit yang menangis ketika mengetahui Sang Raja telah wafat. Bisa jadi cara hidupnya dan kepemimpinannya yang menjadi daya tarik sehingga rakyat begitu mencintainya. Seorang yang dianggap bisa menjadi panutan, biasanya akan diidolakan. Mungkin itulah sebabnya rakyatnya sanggat kehilangan sosok pemimpin dinegaranya.



Dalam iman kita sebagai orang Kristiani, kita memiliki seorang Raja yang tak tergantikan. Dialah Yesus Kristus, Raja Semesta Alam. Raja yang menciptakan semesta alam berserta segala isinya, termasuk kita. Dialah Raja yang menjelma menjadi manusia untuk menebus dosa-dosa manusia. Seorang Raja yang mau merendahkan diri-Nya serendah-rendahnya sampai wafat di kayu salib. Raja yang berbelaskasih kepada ciptaan-Nya. Jika seorang Raja Thailand saja begitu dicintai oleh rakyatnya, lantas seberapa besar cinta kita terhadap Yesus yang merupakan Raja Semesta Alam? Bagaimana reaksi kita ketika Dia wafat disalib karena dosa-dosa kita? Sadarkah bahwa bilur-bilurNya yang menyembuhkan kita, darah-Nya yang tertumpah dikayu salib telah melunasi dosa kita, dan mahkota duri dikepala-Nya telah memahkotai kita sebagai pribadi yang paling luhur dari segala ciptaan-Nya. Sahabatku, mari sejenak kita berefleksi seberapa besar cintaku kepada Raja iman kita. Raja saja mau merendahkan diri sampai kepada titik paling rendah, maka mari kita juga mencoba merendahkan diri serendah-rendahnya sampai tak ada satu orang pun yang dapat merendahkan kita sehingga kita dapat memancarkan belas kasih dari Sang Raja.

Selamat Hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam
Selamat memasuki tahun liturgi yang baru
Selamat memasuki masa penantian akan kedatangan Yesus ke dunia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar