Di
dunia ini banyak sekali ilmuan-ilmuan yang berhasil menemukan sesuatu yang baru
yang dapat mengubah dunia. Setiap benda yang ada di dunia ini pasti ada penemu
atau penciptanya. Jika kita melihat sebuah bola, pernahkah terpintas di pikiran
siapa yang pertama kali menciptakan bola? Atau ketika kita minum menggunakan
gelas, pernahkah terpintas siapa yang menciptakan gelas pertama kali? Tentulah
semua benda tersebut ada yang menciptakannya sehingga kita bisa menikmati hasil
ciptaannya tersebut.
Jika semua yang tersedia di dunia
ini ada yang menciptakannya, lantas siapakah yang menciptakan bumi kita ini?
Siapa yang menciptakan matahari dan
bintang-bintang dilangit? Siapa yang menciptakan tata surya ini? Siapa yang
menciptakan hewan dan tumbuhan? Dan siapakah yang menciptakan manusia yang
disebut makhluk paling luhur ini?
Tentulah bukan orang biasa yang
dapat menciptakan hal sehebat itu. Yang dapat melakukan hal tersebut hanyalah
Tuhan Allah. Hanya Dia yang dapat menciptakan semuanya itu (Kej 1). Bahkan pada
lirik lagu “Pelangi” dikatakan bahwa pelangi adalah ciptaan Tuhan. Tuhan juga
menciptakan kita sebagai manusia menurut gambar dan rupa-Nya sendiri, sehingga
jika kita ingin mengetahui rupa Tuhan kita, maka rupa kita sendirilah yang
menyerupai Dia. Manusia juga adalah ciptaan-Nya yang paling luhur. Maka sudah
layak dan sepantasnyalah kita harus saling mengasihi sesama kita karena dengan
kita mengasihi sesama kita, kita juga mengasihi Tuhan yang telah menciptakan
kita.
Pada mulanya, Tuhan sangat mengasihi
manusia. Tuhan menempatkan manusia pertama di Taman Firdaus yang di dalamnya
terdapat semua kebutuhan manusia. Namun, karena dosa Adam maka manusia
dipindahkan ke bumi. Tuhan juga tidak menginginkan manusia jatuh ke dalam dosa.
Dosa membuat hubungan manusia dengan Tuhan menjadi jauh. Maka Tuhan tidak ingin
manusia jatuh lebih dalam lagi pada dosa.
Bukti nyata Tuhan ingin
menyelamatkan manusia dari dosa adalah Ia rela mengutus Putera-Nya yang tunggal
untuk menjadi manusia. Putera-Nya datang ke dunia melaui seorang perawan yang
bernama Maria dan menjadi anak seorang tukang kayu. Ia bernama Yesus. Yesus
mengajar banyak orang, menjelaskan isi kitab suci dan banyak melakukan mukjizat kepada banyak orang
agar orang menjadi percaya dan mau bertobat. Dialah sabda yang menjelma menjadi
manusia. Puncak karya keselamatan Yesus terjadi ketika Ia menderita, sengsara
dan wafat di kayu salib serta bangkit pada hari ketiga.
Melihat karya keselamatan yang Yesus
lakukan, maka muncul sebuah pertanyaan menguji iman kita. “Siapakah Yesus
menurutmu?”. Hal serupa juga pernah di katakan Yesus kepada murid-Nya: "menurut kamu, siapakah Aku ini?" (Luk 9:20). Mari kita memikul salib kita masing-masing dan menyakal diri agar kita sungguh dapat mengikuti Dia. Maka marilah juga kita melihat kembali perjalanan hidup kita agar kita
menemukan siapa Yesus menurut saya, bukan menurut orang. Vivat Cor Jesu, Per Cor Mariae.©Chris
Tidak ada komentar:
Posting Komentar